Salah satu minuman yang terkenal di dunia adalah kopi. Sebelum
dapat dinikmati dengan diseduh, biji kopi harus disangrai terlebih dahulu dan
diolah menjadi bubuk halus hingga kemudian dapat dinikmati sebagai minuman.
Buah kopi memiliki nilai komersil, ada sekitar 25 macam kopi yang terkenal
dalam bidang ini, namun masyarakat di dunia paling mengenal kopi dengan 4 macam
secara umum yaitu kopi arabika, robusta, liberika, dan ekselsa. Kopi robusta
dan arabika terkenal memiliki nilai yang ekonomis serta diperjualbelikan secara
komersil. Sedangkan untuk kopi liberika dan ekselsa tidak demikian (Rahardjo
2017).
Masing – masing jenis kopi tersebut memiliki
cara sendiri untuk diolah dan disajikan. Meskipun berbahan dasar yang sama,
namun cara kopi diolah dengan teknik yang berbeda akan memberikan rasa yang khas
pada setiap kopi dengan cara pengolahan yang berbeda (Sasamecoffee.com, 2020). Kebanyakan
coffee shop memiliki mesin espresso sebagai senjata utama untuk membuat kopi.
Berikut merupakan jenis – jenis kopi
espresso:
1. Espresso
Menggunakan mesin penyeduh
bertekenan tinggi untuk mengekstrak kopi. Kopi Espresso yang dihasilkan hitam
kental dan dipermukaannya dipenuhi dengan busa coklat yang disebut dengan crema. Untuk
mengetahui bahwa kopi masih segar, salah satunya adalah dengan identifikasi
adanya crema. Tanpa harus diberi
tambahan, Espresso dengan takaran 30-45 ml sudah bisa disajikan secara langsung.
2. Ristretro
Ristretto tidak jauh berbeda dengan
espresso, hanya saja dengan takaran yang sama, air yang ditambahkan sangatlah
sedikit sehingga untuk ristretro hanya disajikan dalam 15-20 ml.
3. Lungo
Berbeda dengan ristretro, Lungo
justru air yang ditambahkan pada satu takaran espresso-nya lebih banyak
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk ekstraksi. Ukuran sajian Lungo
sekitar 130-170 ml.
4. Doppio
Dalam satu cangkir doppio terdapat
sekitar 60 ml dengan takaran dua kali dari espresso.
5. Americano
Espresso based yang dibuat dengan menambahkan
air panas di atas espresso disebut Americano.
6. Long Black
Esspresso based yang dibuat dengan cara espresso
ditambahkan di atas air panas disebut Long black. Terdapat crema
pada long black, dimana pada Americano nyaris tidak ada crema
yang disebabkan oleh siraman air panas sehingga memecah crema.
7. Latte
Latte dibuat dengan cara mencampur espresso
dengan susu yang dipanaskan mengunakan uap dan membentuk foam
yang sering kali dibuat menjadi late art.
8. Cappucino
Komposisi susu cappucino lebih sedikit
dari latte yaitu sekitar sepertiga dari espresso dan memiliki buih susu yang
lebih tebal.
9. Macchiato
Elemen Macchiato adalah espresso
dan susu. Macchiato yang memiliki espresso lebih sedikit
dibandingkan susunya dan biasanya disajikan dingin disebut Latte macchiato.
Sedangkan, macchiato yang disajikan panas dalam cangkir kecil serta memiliki espresso
yang lebih banyak dibandingkan susunya disebut caffe macchiato.
10. Mochaccino
Espresso yang dipadukan dengan
susu steamed dan juga coklat disebut mochaccino.
11. Affogato
Espresso yang
disajikan dengan satu hingga dua sendok es krim disebut affogato. Es krim yang
biasa digunakan untuk membuat affogato adalah gelato.
12. Con Panna
Kopi espresso dengan whipped
cream merupakan jenis espresso-based yang disebut Con panna. Penambahan
whipped cream pada espresso ini untuk memberikan rasa manis
mengingat rasa dari espresso adalah pahit. Hal itu menyebabkan orang terkadang
merasa bosan dengan rasa pahitnya.
13. Black Eye
Untuk membuat black eye
diberikan kopi hitam sebagai tambahan espresso. Kopi hitam ini dapat
dibuat dengan metode manual brew ataupun dengan percolator.
Membuat kopi tubruk sangat
sederhana, yaitu dengan menerpa menggunakan air panas. Pada kopi tubruk
biasanya terdapat ampas (bubuk kopi yang mengendap di dasar gelas).
2. Pour Over
Sebuah teknik
menyeduh kopi dengan cara bubuk kopi dialiri air hingga air seduhan turun ke
dalam gelas disebut sebagai pour
over. Untuk menggunakan teknik pour over diperlukan filter dan dripper yang berguna
untuk menyaring dan menampung sehingga bubuk kopi dan air dapat larut secara
maksimal dan sempurna. Konsep dari teknik ini adalah teknik perkolasi yaitu
teknik dimana air mengalir melewati zat dan menghasilkan larutan yang kemudian
disaring.
3. Vietnam Drip
Sesuai dengan
namanya, Vietnam drip dilakukan menggunakan saringan mirip gelas kecil untuk
menyeduh kopi yang disebut dengan Vietnam dripper. Gelas terlebih dahulu diberi susu kental manis
kemudian dripper diletakkan di atas
gelas tersebut. Vietnam drip memiliki konsep yang sama dengan pour over dimana
air mengalir secara perlahan melalui bubuk kopi sebelum akhirnya jatuh ke dalam
gelas. Kebanyakan orang menikmati hasil Vietnam drip ini dengan es batu atau disajikan
dingin, namun beberapa orang juga menyukai sajian kopi ini yang masih panas.
4. Plunger atau Press
Teknik plunger atau press
membutuhkan tekanan, namun tidak sekuat mesin pembuat espresso sehingga
menghasilkan kopi yang berbeda jauh dengan kopi espresso. Rasa kopi yang
dihasilkan dari teknik plunger atau press ini tidak terlalu tebal
seperti halnya espresso, selain itu juga crema pada jenis minuman
kopi ini hanya sedikit.
5. Vacuum
Teknik dilakukan
dengan menggunakan alat yang disebut sebagai syphon (vacuum pot). Vacuum pot terdiri dari dua tabung dan satu pemanas.
Proses ekstraksi berlangsung pada tabung atas, dan tabung bawah berguna sebagai
wadah air maupun hasil ekstraksi. Saat dipanaskan air dari tabung bawah akan
naik ke tabung atas dan bubuk kopi kemudian terseduh oleh air tersebut. Setelah
ekstraksi selesai, pemanas perlu dipanaskan sehingga hasil ekstraksi akan turun
ke tabung bawah dan kopi siap disajikan.
6. Moka Pot
Minuman kopi manual brew
lainnya yang dibuat dengan mengandalkan tekanan untuk menghasilkan ekstrak kopi
adalah moka pot. Teknik yang digunakan untuk mengekstrak kopi termasuk ke dalam
teknik perkolasi namun hasil seduhan teknik ini akan sama tebal seperti espresso
karena tekanan tinggi yang dihasilkan.
7. Cold Brew
Cold brew bukanlah iced-coffee, keduanya berbeda. Jika iced-coffee
dibuat dengan menyeduh kopi menggunakan air panas dan menambahkan es batu di atasnya,
cold brew sangatlah berbeda karena tidak memerlukan air panas
sedikitpun.
Cara membuat cold brew
adalah bubuk kopi direndam telebih dahulu pada sebuah wadah tertutup dan
kemudian disimpan di lemari es hingga kira kira 8 – 20 jam. Semakin lama waktu
penyimpanan maka kopi yang dihasilkan akan semakin pekat.
Dibandingkan
dengan kopi yang harus diseduh menggunakan air panas, kopi cold brew memiliki
keasaaman yang lebih rendah. Sehingga penderita asam lambung maupun yang
memiliki lambung sensitive
masih bisa menikmatinya.
Demikian ulasan mengenai berbagai
macam jenis kopi. Semua jenis kopi tersebut memiliki cita rasa masing – masing,
tidak ada yang lebih baik diantara berbagai jenis kopi tersebut melainkan
kembali kepada selera masing – masing.
Referensi:
Rahardjo, P. (2017). Berkebun
Kopi, Penebar Swadaya.
Sasamecoffee.com.
Berbagai Jenis Minuman Kopi dari Espresso Based hingga Manual Brew. Diakses
pada 27 Agustus 2020, dari: https://www.sasamecoffee.com/kopipedia/jenis-jenis-minuman-kopi/
Komentar
Posting Komentar