Sejak adanya pandemic covid-19,
sebagian besar orang harus work from home dan anak-anak harus learn from home.
Mulanya tentu saja terasa menyenangkan bagi sebagian orang karena tidak perlu
ke kantor dan bisa bercengkerama dengan keluarga. Namun, lama-lama kondisi ini
menimbulkan rasa kebosanan yang amat sangat karena tidak bisa kemana-mana dan
yang dikerjakan itu-itu saja. Akibatnya, mereka berani mencoba sesuatu yang
baru untuk meredakan rasa bosan tersebut. Ingatkan viralnya “dalgona coffee?”.
Nah, itu salah satu kreatifitas yang muncul di tengah kebosanan ini. Tapi, tahu
ga sains dibalik minuman yang lagi viral itu? Mengapa kopi bisa menimbulkan
busa? Mengapa tidak semua kopi bisa digunakan? Mengapa dengan penambahan gula,
busa kopi lebih tahan lama? Bisakah gula diganti dengan zat lain untuk
menstabilkan busa?
Dalgona coffee pertama kali dikenal
di Korea Selatan berupa permen dalgona dengan nama ppopgi.[1]
Komposisi dalgona coffee berupa 3 komponen utama meliputi kopi instan, gula dan
susu. Ada yang menambahkan es batu pada proses penyajiannya. Proses pembuatan
minuman ini sangat sederhana. Pertama-tama, mengocok kopi instan yang telah
ditambahkan sedikit air hangat dengan mixer atau bahkan sendok sampai
terbentuk busa. Selanjutnya, busa ini dituang ke dalam gelas berisi es batu dan
susu cair.
Pada pembuatan dalgona coffee, kopi
yang digunakan bukan sembarang kopi. Kopi instan jauh lebih baik dibandingkan
kopi tubruk. Kopi instan sendiri ada dua jenis yaitu spray-dried dan freeze-dried
coffee. Hal ini didasarkan pada metode yang digunakan dalam proses
pembuatan kopi.[2]
Spray drying coffee melibatkan spraying kopi ke udara panas dan kering sehingga air pada
kopi menguap. Hasilnya berupa partikel kopi kering. Sedangkan freeze-drying
coffee melibatkan pemekatan ekstrak kopi melalui pendinginan di bawah
tekanan rendah sehingga menyebabkan air beku dalam granule menyublim.
Metode freeze-drying ini menyebabkan kandungan senyawa aromatic dan
minyak kopi tidak hilang sehingga produknya jauh lebih enak dibandingkan
spray-drying coffee.[2]
Minyak yang terkandung dalam kopi
dapat mendestabilkan kesetimbangan dengan cara masuk ke struktur yang dibentuk
oleh protein di sekitar gelembung-gelembung udara. Penambahan gula akan
menstabilkan busa. Hal ini disebabkan massa jenis air lebih tinggi dibandingkan
udara. Ketika busa terbentuk, air akan cenderung untuk turun karena pengaruh
gravitasi. Penambahan gula menyebabkan viskositas air meningkat sehingga air
akan tertarik / turun pelan-pelan.[3] Akibatnya busa menjadi lebih
stabil. Selain gula, garam juga bisa digunakan untuk menstabilkan busa melalui
cara yang sama.
Pada kopi terdapat senyawa melanoidin
(krema), molekul panjang yang mengandung nitrogen berasal dari proses sangria (roasting)
kopi yang memberi rasa, aroma dan pembentukan foam. Senyawa ini membantu
menurunkan tegangan permukaan antara gelembung udara dan fase kopi.[3]
Selain metode pembuatan kopi instan
yang telah dijelaskan di atas, salah satu komponen dalam kopi instan yaitu susu
memiliki peran penting dalam pembentukan busa. Latte, cappuccino, moccacino dan
kopi jenis instan lainnya mengandung susu atau skim susu. Nah, kandungan susu
tersebut yang menyebabkan latte, cappucino dan lainnya mengandung busa yang
banyak. Bagaimana busa dapat terbentuk?
Struktur molekul protein dalam susu
memiliki dua rantai yang bersifat hidrofilik dan hidrofobik. Rantai hidrofilik
merupakan rantai pada struktur molekul protein yang menyukai air sehingga akan
tertarik pada air. Sebaliknya, rantai hidrofobik merupakan rantai protein yang
tidak menyukai air sehingga akan cenderung menghindari air. Ketika air panas
dituangkan dalam kopi yang mengandung susu, protein dalam susu tersebut akan
terdenaturasi dan rantai molekul protein yang bersifat hidrofobik menghindari
air sehingga terbentuk gelembung-gelembung pada seduhan kopi.[4] Busa
lembut pada Dalgona disebabkan karena proses pengocokan sehingga menyebakan
udara terjerab dalam rantai protein susu yang bersifat hidrofob. Protein susu
dengan kedua rantai hidrofob dan hidrofiliknya mengurangi tegangan pemrukaan air
dan akan membuat lapisan tipis yang terbentuk mengambil lapisan terkecil agar
udara bisa berada di dalamnya.
Selain karena keberadaan protein susu
yang terdenaturasi, lapisan gelembung terbentuk sebagai hasil reaksi kimia yang
disebut “bloom” dimana proses roasting pada kopi menghasilkan gas
CO2 di dalamnya. Gas tersebut akan terlepas ketika kopi diseduh
dengan air panas dan terbentuklah gelembung-gelembung.[4]
Nah, komponen atau komposisi dalam kopi instan ini tentu saja penting untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembuatan minuman Dalgona coffee yang enak dan berbusa lembut.
Daftar
Pustaka
1. https://www.dream.co.id/techno/viral-dalgona-coffee-ada-trik-sains-di-baliknya-200416z.html
3. http://sciencemeetsfood.org/dalgona-coffee/
4. http://arabicocoffee.com/blog/busa-kopi/
Yayuk Astuti
BalasHapusHi Dani. Terima kasih sudah mampir :D
Hapus