Lagi-lagi, china dikejutkan dengan masalah food-safety. Setelah kasus-kasus yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya seperti pencemaran daging babi, bahan-bahan kimia berbahaya dalam roti serta kandungan melamine dalam susu yang dimaksutkan untuk memperkaya protein. Kasus terakhir yang sangat menghebohkan itu terjadi sekitar tahun 2008 sehingga produk susu yang diimpor dari China semua ditarik dari pasaran. Selain itu, dilaporkan juga adanya isu ikan beracun serta penggunaan zat pewarna merah pada makanan yang bersifat karsinogenik.
Hari ini, China dihebohkan lagi dengan berita tentang exploding watermelon. Seorang petani dari propinsi Jiangsu, bernama Liu Mingsuo, mengatakan bahwa semangka-semangkanya meletus layaknya ranjau darat “landmines” di ladangnya. Awalnya, dia hanya mengamati melon-melon itu pecah hanya sekitar 80 kemudian menjadi 100 dan selanjutnya hampir 3 acre , kurang lebih 1.2 hektar, semangka yang tertanam di ladangnya meletus dengan sendirinya. Dan dua hari selanjutnya, jumlah semangka yang meletus sudah tak terhingga banyaknya. Apa sebenarnya yang terjadi??
Berdasarkan para ahli, terutama ahli di bidang pertanian, letusan semangka-semangka tersebut disebabkan oleh penggunaan pemercepat pertumbuhan buah, forchlorfenuron. Zat aditif ini dilegalkan di Amerika dan biasa diaplikasikan ke buah kiwi dan anggur.
Menurut U.S. Environmental Protection Agency, senyawa ini tidak bersifat karsinogenik sehingga tidak menimbulkan resiko kanker pada manusia. Lalu, mengapa hal ini bisa menyebabkan semangka-semangka itu meletus?? Menurut professor Wang Liangju, Nanjing Agricultural University, hal ini disebabkan karena penambahan zat tersebut tidak pada waktunya dimana pada saat ini adalah musim hujan yang bisa meningkatkan resiko buah-buah tersebut mengalamai cracking, pecah. Walaupun demikian, dia juga menambahkan bahwa jenis semangka tertentu juga akan memberikan respon yang berbeda terhadap bahan kimia ini. Di sisi lain, director of the vegetable research institute at Qingdao Academy of Agricultural Science Cui Jian, berpendapat bahwa penggunaan bahan kimia forchlorfenuron untuk buah sejenis semangka tidak dianjurkan karena cenderung untuk mendorong pertumbuhan semanga yang tidak diinginkan karena akan memberikan rasa yang aneh.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, Journal of AOAC International tahun 2006, menentukan residu forchlorfenuron dalam semangka. Hal ini menunjukkan bahwa bersama dengan dalam
Newcastle, 18 May 2011
Referensi :
http://www.penglaichem.com/OLDPAGE/Forchlorfenuron.htm
http://slinkingtowardretirement.com/?tag=forchlorfenuron
http://thedailywh.at/tag/forchlorfenuron/
http://www.guardian.co.uk/world/2011/may/17/exploding-watermelons-chinese-farming
http://gizmodo.com/5802851/why-did-all-these-watermelons-explode
Komentar
Posting Komentar